Oleh :
Silma Utami
Nim 024516083
UNIVERSITAS TERBUKA TAIWAN
i. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayahNya Program Kreativitas
Karya Tulis Mahasiswa ini bisa terselesaikan dengan baik dan karya ilmiah ini
berjudul “ Menanam Pohon Jeruk Secara Organik “. Karya ilmiah ini saya
buat guna mengikuti program kreativitas mahasiswa dengan materi yang diambil
dari hasil study banding ke Beito,Taiwan yang dilaksanakan pada tanggal 2
Agustus kemarin.
Penyusunan
karya ilmiah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak dan untuk itu saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya saya
sampaikan kepada :
1.
Bapak Noerman Adhiguna staf dari KDEI
Taiwan beserta staf yang telah membantu terlaksananya program study bunding ke
pertanian organik di Beito, Taiwan.
2.
Segenap anggota BEM UTT sebagai
panitia penyelenggara study bunding pertanian organik di Beito.
3.
Perwakilan Bapel UTT.
4.
Teman-teman UTT yang mengikuti kegiatan
study bunding pertanian organik di Beito,Taiwan, serta
5.
Laopan sebagai pemilik lahan dan
pengelola pertanian organik yang telah menyediakan tempat serta mau dengan
sabar memberikan pengarahan dan penjelasan cara bercocock tanam organik yang
benar.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehinggga karya ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan sesuai dengan waktunya.Begitupun saya menyadari karya ilmiah
ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran sangatlah saya
harapkan demi menyempurnakan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bisa memberikan
informasi dan manfaat tentang penanaman pohon jeruk secara organik bagi
masyarakat pada umumnya serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Neihu, 17 Agustus 2015
Penulis
ii. DAFTAR ISI
Cover /
Lembar identitas.........................................................................................................
i
Kata
Pengantar........................................................................................................................
ii
Daftar
Isi.................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................
1
A. Latar
belakang...................................................................................................................
1
B. Tujuan
...............................................................................................................................
2
C.
Manfaat..............................................................................................................................
2
D. Kelebihan
menanam secara
organik..................................................................................
2
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA........................................................................................................
3
HASIL DAN
PEMBAHASAN
LAMPIRAN.......................................................................
4
Langkah
menanam pohon jeruk yang baik dan benar...........................................................
4
Tanah yang
baik untuk budidaya jeruk dan
penyiangan....................................................... 9
Penggunaan pestisida
organik...............................................................................................
9
Mengenal
jenis hama dan penyakit pada pohon
jeruk.......................................................... 10
BAB III
PENUTUP............................................................................................................................
12
DARTAR
PUSTAKA.......................................................................................................... 13
LAMPIRAN........................................................................................................................ 14
i. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakangan ini banyak orang yang terserang penyakit seperti
kanker,tumor,gangguan saraf,dll hal ini dipicu oleh gaya hidup yang kurang
sehat dan penggunaan sumber makanan yang kurang higienis dan penanaman sumber
makanan seperti sayur dan buah-buahan secara anorganik yang banyak menggunakan
bahan-bahan kimia yanng mungkin hasilnya akan lebih bagus, masa tanam dan panen
lebih singkat tapi menimbulkan banyak dampak negatif di kemudian hari oleh
karena itu UT taiwan mengadakan study bunding ke pertanian organik di daerah
Beito Taiwan untuk lebih tahu cara mercocok tanam secara organik dengan baik
dan benar.
Ada dua pemahaman
tentang pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan luas.Dalam arti sempit
yaitu pertanian yang bebas dari bahan-bahan kimia,mulai dari perlakuan untuk
mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai
perlakuan pasca panen semuanya harus hayati,alami.Sedang dalam arti luas adalah
sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari
atau membatasi penggunaan bahan kimia sintesis (pupuk kimia/pabrik, pestisida,
herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan) yang aman bagi kesehatan
produsen dan konsumen serta menjaga lingkungan dengan menjaga siklus alaminya.
Prinsip
pertanian organik merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian
organik.Prinsip-prinsip ini didasarkan pada prinsip kesehatn, ekologi, keadilan
dan perlindungan. Dan untuk itu UT Taiwan mengadakan program study bunding
kepda mahasiswa untuk secara langsung turun ke lapangan belajar cara bercocok
tanam sayur dan buah secara organik yang baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip
yang telah disebutkan diatas seperti cara menanam rebung, labu siam, jeruk,
kacang buncis, jahe, sawi, kangkung, dll.
Dalam
pembahasan kali ini saya memilih salah satu dari hasil penelitian study bunding
kemarin yaitu akan mengulas lebih jauh tentang cara menanam pohon jeruk secara
organik.
1.
B. Tujuan
1.
Untuk mengetahui cara menanam pohon
jeruk organik dengan baik dan benar.
2.
Mengetahui tahap-tahap menanam pohon
jeruk secara organik.
3.
Mengenal jenis hama dan penyakit pada
pohon jeruk.
4.
Serta mengetahui pemanfaatan jeruk
C. Manfaat
•
Bagi masyarakat memberikan pengetahuan
tentang cara menanam pohon jeruk secara organik.
•
Memberikan penjelasan alternatif cara
menanam organik yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
•
Memberikan alternatif pengolahan
sampah dapur sebagai pupuk organik.
•
Bagi penulis karya ilmiah ini dapat
memberikan informasi dan pengetahuan serta pemanfaatan cara bercocok tanam
secara organik yang ramah lingkungan yang banyak manfaatnya dan tak kalah
dengan bertanam secara anorganik.
D. Kelebihan menanam secara organik
1.
Meningkatkan aktivitas
organismenyayang menguntungkan bagi tanaman.
2.
Meningkatkan cita rasa dan kandungan
gizi yang tinggi.
3.
Meningkatkan ketahanan dari serangan
organisme pengganggu.
4.
Memperpanjang umur simpan dan
memperbaiki struktur.
5.
Membantu mengurangi erosi karena pada
pemakaian pupuk organik menjadikan tanah lebih gembur dan tidak mudah terkikis
oleh aliran air.
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Juli 2002)
Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintesis.Beberapa tanaman yang
cocok dikembangkan di Indonesia seperti padi, holtikutura, sayuran dan
buah-buahan seperti: brokoli, kubis,jeruk, sawi, buncis, kopi, teh,
kelapa,rempah-rempah, dll.Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip
kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan.
Menurut International Federation
of Organic Agriculture Movements (23 Mei 2010) Yang dimaksud dengan prinsip
kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan
kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan,bumi, dan manusia
sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan
tidak bisa dipisahkan.Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan
sistem ekologi kehidupan begitupun juga harus memperhatikan keadilan baik antar
manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya di lingkungan.Dan untuk mencapai
pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan
bertanggung jawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik masa kini
maupun pada masa yang akan datang.
Stinner, D.H (2007).Dalam bukunya
yang berjudul “The Science of Organic
Farming”
mengatakan
bahwa Sir Albert Howard dapat dikatakan sebagai “Bapak pertanian organik”
karena ia yang pertama kali menerapkan prinsip ilmiah pada berbagai metode
pertanian tradisional dan alami.
Prinsip metode pertanian organik
mencakup rotasi tanaman, pupuk hijau/kompos, pengendalian hama biologis, dan
pengolahan tanah secara mekanis hal ini disebutkan oleh FIBL (2006) dalam
bukunya “Use of Potassiumbicarbonate as a Fungiside in Organic Farming”.
Sebuah study pada tahun 2003 menemukan bahwa di musim kering,
pertanian organik menghasilkan lebih banyak dibandingkan pertanian
konvensional.Pertanian organik juga mampu bertahan melawan gangguan cuaca
seperti badai dan topan lebih baik dibandingkan pertanian konvensional.Hal ini
dijelaskan oleh Lotter, D.W.,Seidel, R & Liebhardt,W.(3003)”The
Performance of Organic and Conventional Cropping System in an Extreme Climate
Years
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN LAMPIRAN
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN LAMPIRAN
Bila anda mencari pohon yang mudah dirawat dan enak buahnya maka
pillihlah pohon jeruk. Pohon ini berasal dari kawasan Asia yang akhirnya
menyebar keseluruh penjuru dunia yang disebut juga pohon tahunan karena berbuah
sekali dalam setahun,pohon ini baru bisa berbuah setelah 6tahun dari penanaman
dan bisa bertahan sampai dengan 50 tahun.Pohon ini relatif mudah tumbuh apabila
ditanam di daerah yang iklimnya cukup hangat. Meskipun kondisinya kurang ideal
untuk ditanami tapi pohon ini tetap bisa tumbuh.
1.
Pilih Lokasi yang Tepat Untuk
Menanam
Lokasi terbaik adalah daerah yang cuacanya hangat,
cukup sinar matahari serta arahnya menghadap ke arah selatan atau barat.Setelah
dipilih lokasi yang baik, tanah tersebut dibersihkan dari rumput atau tumbuhan
pengganggu. Sebelum dilakukan penanaman, lahan sebaiknya dibajak atau dicangkul
terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur, kemudian baru dibuat saluran
pembuangan air seperlunya. Untuk memudahkan dalam pengontrolan, sebaiknya ada
jalan dalam kebun tersebut.
Pada tanah miring atau landai dibuat sengkedan
(teras) supaya tanah tidak longsor dan kesuburannya tetap terjaga. Di sisi
sengkedan tersebut ditanami rumput dan pematang.
2.
Pilih dan Tentukan Pohonnya
Pilihlah jeruk yang ingin anda tanam bisa jeruk
manis, jeruk nipis, jeruk bali dll. Mintalah petunjuk dan penjelasan tempat
pembibitan tanaman tentang iklim yang sesuai untuk menanam pohon jenis tertentu
pada musim dan bulan apa biasanya pohon jeruk yang diinginkan dan jeruk
biasanya akan matang di musim dingin akan tetapi ada jenis tertentu yang bisa
dipenen sepanjang tahun.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
Pada musim kemarau penanaman bisa juga dilakukan asal tanaman jeruk tersebut
disirami setiap hari. Kemudian ditanah yang kering atau yang tinggi sebaiknya
ditanami bibit okulasi, sebaiknya pada tanah yang basah (air tanah dangkal) ditanam bibit cangkokan.
4
Cara Untuk mendapatkan bibit jeruk :
a.) Sistem Cangkok
Cangkokan biasanya diperoleh dari tanaman induk yang
sudah terbukti kualitasnya, dahan yang akan di cangkok tidak boleh bergaris
tengah kurang dari 1cm, sudah dewasa dan sehat.
Kalau sudah ada dahan yang siap dicangkok
selanjutnya kupas kulit dahan secara mengeliling selebar 1-3cm kemudian bagian
yang telah terbuka ditutup dengan tanah balut dengan sabut kelapa atau plastik
yang diberi lubang-lubang kecil sebagai sirkulasi. Begitupun setiap hari
cangkokan harus disira supaya tidak kekurangan air dan dalam beberapa hari
setelah tumbuh akar dan keluar dari sabut maka potongbagian bawah dan kemudian
tanam pada lahan yang telah dipersiapkan.
b.) Sistem Okulasi
Cara ini lebih diminati oleh para petani jeruk
karena lebih baik dibandingkan dengan cara mencangkok. Yakni dengan menempelkan
sebuah mata tunas atau cabang muda dari satu tanaman ke tanaman yang lain.
Pertama kita harus menyemai biji jeruk untuk
memperoleh pohon jeruk yang nantinya akan kita tempeli tunas dari pohon lain.
Tetapi tidak semua jenis jeruk bisa dipakai untuk batang bawah, untuk itu kita
harus mencari jenis-jenis yang cepat dalam pertumbuhannya sehingga dalam waktu
1 atau 1,5 tahun setelah biji kita semai pohonnya bisa digunakan untuk okulasi.
Kalau batang sudah cukup besar, bibit diokulasi
dengan jarak sekitar 30cm dari akar. Dengan pisau yang tajam kita bisa mengerat
batang tanaman ±1x4cm. Kemudian tempel dengan kulit kayu yang ada tunasnya,
dari tanaman jeruk lain dengan ukuran yang sama.
Tunas yang ditempel di ikat dngan tali rafia yang
sebelumnya tali rafia tersebut
dicelupkan
dalam farafin panas terlebih dahulu untuk mematikan bibit penyakit dan
kuman yang menempel. Ikat tali dengan kuat dan usahakan agar mata tunas tetap
menyembul.
Untuk menjaga kekeringan sebaiknya diberi naungan.
Ciri dari tunas tersebut bisa tumbuh menjadi satu dengan pohon maka warnanya
tetep hijau seperti semula.
Dan setelah okulasi berumur ±15hari ikatan dapat
dilepas. Batang yang ditempeli tunas
dipotong ±10cm diatas tunas tersebut, lama
kelamaan akan kelihatan jelas sebuah titik hijau yakni permulaan tajuk. Tajuk
akan tumbuh dengan cepat mencapai ketinggian 1,5 meter. Kemudian setelah
tanaman tinggi sebesar pensil dan berkayu keras, puncaknya kita potong/ pangkas
hingga tinggi tanaman tinggal 1meter saja dan sudah dapat dipindahkan ke kebun. 5
3.
Pilih Ukuran Pohon Yang Sesuai Dengan Ketersediaan Lahan Anda
- Tanamlah pohon jeruk mini untuk anda yang memiliki lahan terbatas
dan pilih pot dengan diameter 70cm agar bisa ditanam dalam pot besar atau kalau
lahan cukup luas bisa ditanami pohon jeruk jenis yang sesuai dengan yang anda
inginkan.
- Beberapa pohon jeruk yang cukup besar bisa
dibentuk menjadi sebuah pagar dengan menyesuaikan ukuran pohonnya.
4.
Gali Sebuah Lubang Yang Besar
- Gali lubang dengan diameter 1meter dan
dalamnya sesuaikan dengan ukuran wadahnya.
- Jangan
mengubur puncak akar yaitu peralihan antara batang pohon dengan akar supaya
tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
- Tanam pohon sedikit tinggi dari tanah sekitar,
guna mengantisipasi adanya penurunan tanah akibat wadah tanaman pembibitan
mengandung bahan organik yang akan terurai dan nantinya akan menyebabkan pohon
yang ditanam dalam lubang akan turun sehingga puncak akarnya terbenam dalam
tanah apabila dari awal pohon tidak ditanam lebih tinggi.
- Tidak lama ujung batang yang telah dipangkas akan
bisa tumbuh 3 cabang, akan tetapi kalau lebih dari 3 buah maka kelebihannya
harus dipotong dan pemotongan dilakukan setelah pohon menjadi besar.
- Pohon hasil okulasi dalam waktu antara 3-5 tahun
sudah memberikan hasil dan pohonnya tidak terlalu tinggi sehingga mudah saat
memanen.
5.
Penuhi Lubangnya Dengan
Campuran Kompos/Tanah Untuk Pot Dengan Tanah Dari Kebun Anda
6.
Jangan Gunakan Media Tanah Dari Serpihan Daun
Sebab bisa beresiko terjadinya pembusukan akar.
Supaya lebih aman biarkan akarnya menyebar selebar dahannya lalu sebarkan media
serpihan daun agar bisa bernafas dan tidak lembab setelah disiram.
Pada waktu menyiram jangan sampai menggenangi batang
akar.
8.
Gunakan Pupuk Yang Sesuai Untuk Menyuburkan Pohon
Pada saat pemupukan bisa digunakan alternatif pupuk
organik seperti ampas minyak (mayo), ampas daun teh, ampas dari
rempah-rempah,dan dapat pula di pakai air bekas cucian beras atau yang biasa
disebut dengan air leri. Jangan menggunakan pupuk kandang berupa tahi ayam agar
nantinya jeruk memiliki rasa asam begitupun dengan tahi sapi juga tidak baik.
Tanaman jeruk ini juga tidak boleh sembarangan dipupuk, pemupukannya sebaiknya
dilakukan setahun sekali. 6
9.
Lakukan Pemangkasan Pohon
Pohon jeruk tidak perlu
pemangkasan secara rutin hal ini bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan
menghilangkan cabang yang sakit, kering, dan tidak produktif.
10.
Pemeliharaan saat berbunga
Pohon jeruk yang berumur 3-5 th akan berbunga untuk
pertama kalinya dan kuncup bunga tumbuh dipucuk yang kemudian akan menjadi
buah. Untuk menjaga produktivitas pohon maka sebaiknya dipangkas dan kalau
pohon benar- benar kuat buahnya dapat dibiarkan tumbuh semuanya.
Induksi pembungaan secara mekanis juga dapat
dilakukan diantaranya:
➢
Pengeratan batang/cabang : mengerat pembuluh floem(kulit
pohon) melingkar sepanjang lingkaran pohon sampai kelihatan pembuluh Xylem (kayu
pohon).
➢
Pemangkasan cabang (pruning) : memangkas cabang dan ranting
hingga pohon tidak terlalu lebat.
➢
Pelukaan : melukai pembuluh Floem dengan benda tajam serta
bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.
➢
Pengikatan : mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor
hasil fotosintesa pembuluh Floem terhambat.
➢
Pengeringan (Stressing Air) : mengeringkan lahan hingga
waktu tertentu yang kemudian dilakukan pengairan hingga jenuh.
7
Tanaman yang akan di induksi pembungaannya harus
memenuhi beberapa syarat berikut ini diantaranya :
Tanaman harus sudah melewati vase juvenile ( vegetatif).
Saat kritis proses pembungaan terletak pada tahap induksi bunga yaitu saat
terjadi transisi dari fase vegetatif ke fase generatif/ reproduktif dan hal ini
dipengaruhi oleh varietas dan lingkungan.
Tidak sedang bertunas dan mata tunas matang fisiologis.
Tanaman harus sehat dari akar sampai ujung daun agar tahan
terhadap cekaman yang kita berikan (stress air, pemangkasan,dll). Hal ini bisa
dicapai jika pemberian nutrisi dan pengendalian hama dilakukan sebelumnya secara
optimal.
Lakukan saat buah tidak terlalu lebat.
Untuk menghasilkan buah yang lebat tanaman menghabiskan sangat
banyak energi sehingga ranting
tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam membentukorgan generatif. Jika
dipaksa dipacu pembungaannya tanaman
justru akan merana bahkan mati, oleh karenanya saat berbuah lebat hendaknya
dilakukan penjarangan agar energi untuk pertumbuhan
buah seimbang dengan energi untuk menghasilkan tunas generatif.
Tersedia pengairan.Masa Stressing air yang optimal mengakibatkan
akumulasi energi pada mata tunas selanjutnya energi tersebut digunakan untuk
pertumbuhan vegetatif (pertunasan) dan pembungaan pada saat lahan dipasok air
yang cukup melalui hujan dan irigasi. Munculnua bunga di dukung oleh kondisi lingkungan
yang optimum termasuk air agar bunga dapat berkembang menjadi buah. Oleh karena
itu jika setelah pembungaan tidak ada pasokan air hujan maka proses pembuahan
mengalami kegagalan.
11.
Penjarangan Buah
Pada saat pohon jeruk berbuah lebat perlu dilakukan
penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan, bobot buah serta kualitas
buah seperti memiliki ukuran yang besar dan memiliki cita rasa yang enak. Buah
yang dibuang meliputibuah yang sakit, tidak terkena sinar matahari (dalam
kerimbunan daun) dan kelebhan buah dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung
buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 2-3 buah saja.
12.
Petik Buah Setelah Benar-Benar Matang
Pemetikan buah jeruk dilakukan ketika jeruk
benar-benar matang dan tidak berwarna kehijauan karena setelah dipetik jeruk
tidak akan bisa matang oleh karenanya untuk mendapatkan hasil yang optimal
serta rasa yang manis tunggulah buah matang baru dipetik.
8
֎ Tanah yang baik untuk budidaya
jeruk dan penyiangan
Tanah yang baik untuk budidaya jeruk
adalah tanah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27 %, debu
25-50 % dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara yang baik. Jenis tanah
andosol dan latosol sangat cocok untuk budidaya tanaman jeruk.
◊ PENYIANGAN
Gulma dibersihkan sesuai dengan
frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga harus dilakukan penyiangan.
֎ Penggunaan pestisida organik
Pada penggunaan pestisida jenis “BACILLUS THURINGIENSIS”
Obat dicampur dengan air denga perbandingan 1:1000 yang artinya pada pemakaian
1 gelas pupuk di campur dengan 1000 gelas air. Pemakaiannnya pada waktu senja
karena dia takut dengan sinar matahari dan jika terkena sinar matahari dia akan
mati sebelum bisa membunuh serangga.
Pada makaian minyak goreng/ minyak
kelapa sawit 1:200-500.Bisa juga dengan menggunakan bawang putih,cabe, dan
sereh yang dimasak dan airnya digunakan untuk menyemprot agar tidak ada
seranggga yang tumbuh di pohon jeruk tersebut. Sistem penyemprotan juga bisa
dilakukan dengan tumpang sari agar
serangga takut untuk mendekati dan hinggap di pohon jeruk. Sebaiknya penyemprotan
dilakukan menjelang dan saat bertunas dan buang bagian yang sakit.
Efek yang diberikan dari penyemprotan
hama tersebut adalah ham akan diare dan secara lambat laun akan mati.Dan
penggunaanya di semprotkan pada waktu ada hama saja.Jangan menggunakan jenis
obat yang anorganik/yang berasal dari bahan-bahan kimia yang nantinya akan
berdampak buruk bagi kesehatan seperti penyakit saraf,kangker,tumor, ginjal
dll. Jadi sangat dianjurkan penggunaan pupuk,obat penyemprot hama dan penanaman
secara organik demi kelestarian lingkungan dan menjaga kesehatan serta
menghasilkan buah yang higienis.
֎ Mengenal jenis hama dan penyakit pada
pohon jeruk :
Hama pada tanaman jeruk :
(1) Kutu Loncat (Diaphorina Citri)
Bagian yang diserang = tangkai, kuncup
daun, tunas & daun muda.
Gejala = tunas keriting,
tanaman mati.
(2) Kutu Daun (Toxoptera Citrus Aurantii, Aphis Gossypii)
Bagian yang diserang = daun muda
Gejala = Daun menggulung dan
membekas sampai daun dewasa.
(3) Ulat Peliang Daun (Phyllocnistis Citrella)
Bagian yang diserang = daun muda
Gejala = alur melingkar transparan/keperakan,
tunas/daun muda mengkerut, menggulung dan rontok.
(4) Tongan ( Tenuipalsus sp, Eriophyes Sheldoni Tetranychussi)
Bagian yang diserang = tungkai, daun
& buah.
Gejala = bercak
keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning/coklat pada daun.
(5) Penggerek Buah (
Citripestis Sagittiferella)
Bagian yang diserang = buah
Gejala = Terdapat lubang yang
mengeluarkan getah pada buah.
9
(6) Kutu Penghisap Daun ( Helopeltis Antonii)
Bagian yang diserang = daun
Gejala = bercak coklat kehitaman
dengan pusat berwarna yang lebih terang pada tunas & buah muda. Bercak
disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.
(7) Lalat buah ( Dacus sp)
Bagian yang diserang = buah yang
hampir masak
Gejal = Lubang kecil
dibagian tengah, buah gugur, serta terdapat belatung kecil-kecil di bagian
dalam buah.
(8) Kumbang Belalai (Maeuterpes Dentipes)
Bagian yang diserang = daun tua pada
ranting-ranting dahan bagian bawah.
Gejala = daun gugur, ranting
muda kadang-kadang mati.
Jenis penyakit pada tanaman jeruk :
(1) CVPD
Gejala = daun sempit, kecil, lancip, buah kecil,
asam, biji rusak dan pangkal buah
orange.
Penyebab = Bacterium Like Organism dengan
ukuran vektor kutu loncat Diaphorina Citri.
(2) Embun Tepung
Gejala = tepung berwarna putih di daun &
tangkai muda.
Penyebab = jamur Odidium
Tingitanium
(3) Busuk Buah
Gejala = terdapat tepung-tepung padat berwarna
hijaukebiruan pada permukaan kulit.
Penyebab = Penicillium sp,
Phytophtora Citriphora, Botryodiplodia The Obromae.
(4) Busuk akar & pangkal batang
Gejala = Tunas tidak segar dan tanaman kering.
Penyebab = jamur Phyroptthoran
10
BAB III
PENUTUP
Penanaman Pohon bisa dilakukan
dengan cara organik maupun anorganik. Karena akhir-akhir ini masyarakat banyak
yang terkena dampak secara tidak langsung dari penanaman sumber makanan secara
anorganik yang pengolahannya banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang sangat
mengancam bagi kesehatan masyarakat seperti penyakit kangker,tumor ginjal,
saraf, dll. Oleh karena itu kami berharap masyarakat setelah membaca karya
ilmiah ini tersadar akan pentingnya menjaga kesehatan serta cermat dalam
mengkonsumsi sumber makanan dan sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber
makanan organik. Salah satunya dibahas diatas tentang penanaman pohon jeruk
secara organik dimana hasil buah rasa dan bentuk juga tidak kalah dengan jeru
hasil tanaman anorganik. Begitupun proses penanamannyapun juga sederhana, hemat
dan juga bisa memanfaatkan limbah dapur sebagai pupuk alami. Begitupun dengan
insektisida juga bisa dibuat dari rempah-rempah yang terbilang hemat dan mudah
didapat,sehingga buah yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi karena proses
penanaman dan perawatannya secara organik yang kaya akan manfaat dan gizi.
Demikan karya ilmiah ini saya buat
semoga bermanfaat bagi masyarakat serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Dan setelah membacanya saya berharap masyarakat bisa lebih cermat dalam memilih
cara penanaman dan pemeliharaan tanaman untuk menjaga kelestarian alam, tanah,
dan lingkungan sekitar.
Begitupun penulisan karya ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
amatlah saya harapkan demi penyempurnaan karya ilmiah selanjutnya.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Neihu,
19 Agustus 2015
Penulis
11
DAFTAR PUSTAKA
• Diskusi Tentang kapan Saatnya Memetik Jeruk Limau.
• Ir.H.Rahmat Rukmana(2005). JERUK BESAR,Potensi dan Prospeknya.Yogyakarta:Kanisius.
p. 28. ISBN 979-21-0435-6.
• Https://id.m.wikipedia.org>wiki>jeruk
13
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar