Selasa, 01 Desember 2015

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UT TAIWAN



MENANAM POHON JERUK DENGAN CARA ORGANIK

Oleh :

Silma Utami

Nim 024516083


UNIVERSITAS TERBUKA TAIWAN
                              
    i. KATA PENGANTAR 

       Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayahNya Program Kreativitas Karya Tulis Mahasiswa ini bisa terselesaikan dengan baik dan karya ilmiah ini berjudul “ Menanam Pohon Jeruk Secara Organik “. Karya ilmiah ini saya buat guna mengikuti program kreativitas mahasiswa dengan materi yang diambil dari hasil study banding ke Beito,Taiwan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus kemarin.

Penyusunan karya ilmiah ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan untuk itu saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada :

1.      Bapak Noerman Adhiguna staf dari KDEI Taiwan beserta staf yang telah membantu terlaksananya program study bunding ke pertanian  organik di Beito, Taiwan.

2.      Segenap anggota BEM UTT sebagai panitia penyelenggara study bunding pertanian organik di Beito.

3.      Perwakilan Bapel UTT.

4.      Teman-teman UTT yang mengikuti kegiatan study bunding pertanian organik di Beito,Taiwan, serta

5.      Laopan sebagai pemilik lahan dan pengelola pertanian organik yang telah menyediakan tempat serta mau dengan sabar memberikan pengarahan dan penjelasan cara bercocock tanam organik yang benar.

       Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehinggga karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktunya.Begitupun saya menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran sangatlah saya harapkan demi menyempurnakan karya ilmiah ini.

       Semoga karya ilmiah ini bisa memberikan informasi dan manfaat tentang penanaman pohon jeruk secara organik bagi masyarakat pada umumnya serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

                                                 Neihu, 17 Agustus 2015 

                                                                                                                                      Penulis             
  

      ii. DAFTAR ISI

Cover / Lembar identitas......................................................................................................... i

Kata Pengantar........................................................................................................................ ii

Daftar Isi................................................................................................................................. iii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................................. 1

A. Latar belakang................................................................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................................................................... 2

C. Manfaat.............................................................................................................................. 2

D. Kelebihan menanam secara organik.................................................................................. 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................ 3

HASIL DAN PEMBAHASAN LAMPIRAN....................................................................... 4

Langkah menanam pohon jeruk yang baik dan benar........................................................... 4

Tanah yang baik untuk budidaya jeruk dan penyiangan....................................................... 9

Penggunaan pestisida organik............................................................................................... 9

Mengenal jenis hama dan penyakit pada pohon jeruk.......................................................... 10

BAB III

PENUTUP............................................................................................................................ 12

DARTAR PUSTAKA..........................................................................................................  13

LAMPIRAN........................................................................................................................  14 

                                                                   

                i. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Belakangan ini banyak orang yang terserang penyakit seperti kanker,tumor,gangguan saraf,dll hal ini dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat dan penggunaan sumber makanan yang kurang higienis dan penanaman sumber makanan seperti sayur dan buah-buahan secara anorganik yang banyak menggunakan bahan-bahan kimia yanng mungkin hasilnya akan lebih bagus, masa tanam dan panen lebih singkat tapi menimbulkan banyak dampak negatif di kemudian hari oleh karena itu UT taiwan mengadakan study bunding ke pertanian organik di daerah Beito Taiwan untuk lebih tahu cara mercocok tanam secara organik dengan baik dan benar.

           Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan luas.Dalam arti sempit yaitu pertanian yang bebas dari bahan-bahan kimia,mulai dari perlakuan untuk mendapatkan benih, penggunaan pupuk, pengendalian hama dan penyakit sampai perlakuan pasca panen semuanya harus hayati,alami.Sedang dalam arti luas adalah sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari atau membatasi penggunaan bahan kimia sintesis (pupuk kimia/pabrik, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan) yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta menjaga lingkungan dengan menjaga siklus alaminya.

Prinsip pertanian organik merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik.Prinsip-prinsip ini didasarkan pada prinsip kesehatn, ekologi, keadilan dan perlindungan. Dan untuk itu UT Taiwan mengadakan program study bunding kepda mahasiswa untuk secara langsung turun ke lapangan belajar cara bercocok tanam sayur dan buah secara organik yang baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah disebutkan diatas seperti cara menanam rebung, labu siam, jeruk, kacang buncis, jahe, sawi, kangkung, dll.

Dalam pembahasan kali ini saya memilih salah satu dari hasil penelitian study bunding kemarin yaitu akan mengulas lebih jauh tentang cara menanam pohon jeruk secara organik.

1.
B. Tujuan

1.      Untuk mengetahui cara menanam pohon jeruk organik dengan baik dan benar.

2.      Mengetahui tahap-tahap menanam pohon jeruk secara organik.

3.      Mengenal jenis hama dan penyakit pada pohon jeruk.

4.      Serta mengetahui pemanfaatan jeruk

C. Manfaat

   Bagi masyarakat memberikan pengetahuan tentang cara menanam pohon jeruk secara organik.

   Memberikan penjelasan alternatif cara menanam organik yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

   Memberikan alternatif pengolahan sampah dapur sebagai pupuk organik.

   Bagi penulis karya ilmiah ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan serta pemanfaatan cara bercocok tanam secara organik yang ramah lingkungan yang banyak manfaatnya dan tak kalah dengan bertanam secara anorganik.

D. Kelebihan menanam secara organik

1.      Meningkatkan aktivitas organismenyayang menguntungkan bagi tanaman.

2.      Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi yang tinggi.

3.      Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu.

4.      Memperpanjang umur simpan dan memperbaiki struktur.

5.      Membantu mengurangi erosi karena pada pemakaian pupuk organik menjadikan tanah lebih gembur dan tidak mudah terkikis oleh aliran air.                                                                                                                                                  
2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
            Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Juli 2002) Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintesis.Beberapa tanaman yang cocok dikembangkan di Indonesia seperti padi, holtikutura, sayuran dan buah-buahan seperti: brokoli, kubis,jeruk, sawi, buncis, kopi, teh, kelapa,rempah-rempah, dll.Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan.

             Menurut International Federation of Organic Agriculture Movements (23 Mei 2010) Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan,bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan begitupun juga harus memperhatikan keadilan baik antar manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya di lingkungan.Dan untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggung jawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik masa kini maupun pada masa yang akan datang.

              Stinner, D.H (2007).Dalam bukunya yang berjudul “The Science of  Organic Farming”

mengatakan bahwa Sir Albert Howard dapat dikatakan sebagai “Bapak pertanian organik” karena ia yang pertama kali menerapkan prinsip ilmiah pada berbagai metode pertanian tradisional dan alami.

              Prinsip metode pertanian organik mencakup rotasi tanaman, pupuk hijau/kompos, pengendalian hama biologis, dan pengolahan tanah secara mekanis hal ini disebutkan oleh FIBL (2006) dalam bukunya “Use of Potassiumbicarbonate as a Fungiside in Organic Farming”.

              Sebuah study pada tahun 2003 menemukan bahwa di musim kering, pertanian organik menghasilkan lebih banyak dibandingkan pertanian konvensional.Pertanian organik juga mampu bertahan melawan gangguan cuaca seperti badai dan topan lebih baik dibandingkan pertanian konvensional.Hal ini dijelaskan oleh Lotter, D.W.,Seidel, R & Liebhardt,W.(3003)”The Performance of Organic and Conventional Cropping System in an Extreme Climate Years                                                                                                                       
   3.                                                                                                                                     
HASIL DAN PEMBAHASAN LAMPIRAN

           Bila anda mencari pohon yang mudah dirawat dan enak buahnya maka pillihlah pohon jeruk. Pohon ini berasal dari kawasan Asia yang akhirnya menyebar keseluruh penjuru dunia yang disebut juga pohon tahunan karena berbuah sekali dalam setahun,pohon ini baru bisa berbuah setelah 6tahun dari penanaman dan bisa bertahan sampai dengan 50 tahun.Pohon ini relatif mudah tumbuh apabila ditanam di daerah yang iklimnya cukup hangat. Meskipun kondisinya kurang ideal untuk ditanami tapi pohon ini tetap bisa tumbuh.





Langkah Menanam Pohon Jeruk Yang Baik dan Benar

1.      Pilih Lokasi yang Tepat Untuk Menanam 

Lokasi terbaik adalah daerah yang cuacanya hangat, cukup sinar matahari serta arahnya menghadap ke arah selatan atau barat.Setelah dipilih lokasi yang baik, tanah tersebut dibersihkan dari rumput atau tumbuhan pengganggu. Sebelum dilakukan penanaman, lahan sebaiknya dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur, kemudian baru dibuat saluran pembuangan air seperlunya. Untuk memudahkan dalam pengontrolan, sebaiknya ada jalan dalam kebun tersebut.

Pada tanah miring atau landai dibuat sengkedan (teras) supaya tanah tidak longsor dan kesuburannya tetap terjaga. Di sisi sengkedan tersebut ditanami rumput dan pematang.


2.      Pilih dan Tentukan Pohonnya

Pilihlah jeruk yang ingin anda tanam bisa jeruk manis, jeruk nipis, jeruk bali dll. Mintalah petunjuk dan penjelasan tempat pembibitan tanaman tentang iklim yang sesuai untuk menanam pohon jenis tertentu pada musim dan bulan apa biasanya pohon jeruk yang diinginkan dan jeruk biasanya akan matang di musim dingin akan tetapi ada jenis tertentu yang bisa dipenen sepanjang tahun.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Pada musim kemarau penanaman bisa juga dilakukan asal tanaman jeruk tersebut disirami setiap hari. Kemudian ditanah yang kering atau yang tinggi sebaiknya ditanami bibit okulasi, sebaiknya pada tanah yang basah  (air tanah dangkal) ditanam bibit cangkokan.



                                                                                                                                                              4

Cara Untuk mendapatkan bibit jeruk :

 a.) Sistem Cangkok                                                                                                                  

Cangkokan biasanya diperoleh dari tanaman induk yang sudah terbukti kualitasnya, dahan yang akan di cangkok tidak boleh bergaris tengah kurang dari 1cm, sudah dewasa dan sehat.

Kalau sudah ada dahan yang siap dicangkok selanjutnya kupas kulit dahan secara mengeliling selebar 1-3cm kemudian bagian yang telah terbuka ditutup dengan tanah balut dengan sabut kelapa atau plastik yang diberi lubang-lubang kecil sebagai sirkulasi. Begitupun setiap hari cangkokan harus disira supaya tidak kekurangan air dan dalam beberapa hari setelah tumbuh akar dan keluar dari sabut maka potongbagian bawah dan kemudian tanam pada lahan yang telah dipersiapkan.

b.) Sistem Okulasi

Cara ini lebih diminati oleh para petani jeruk karena lebih baik dibandingkan dengan cara mencangkok. Yakni dengan menempelkan sebuah mata tunas atau cabang muda dari satu tanaman ke tanaman yang lain.

Pertama kita harus menyemai biji jeruk untuk memperoleh pohon jeruk yang nantinya akan kita tempeli tunas dari pohon lain. Tetapi tidak semua jenis jeruk bisa dipakai untuk batang bawah, untuk itu kita harus mencari jenis-jenis yang cepat dalam pertumbuhannya sehingga dalam waktu 1 atau 1,5 tahun setelah biji kita semai pohonnya bisa digunakan untuk okulasi.

Kalau batang sudah cukup besar, bibit diokulasi dengan jarak sekitar 30cm dari akar. Dengan pisau yang tajam kita bisa mengerat batang tanaman ±1x4cm. Kemudian tempel dengan kulit kayu yang ada tunasnya, dari tanaman jeruk lain dengan ukuran yang sama.

Tunas yang ditempel di ikat dngan tali rafia yang sebelumnya tali rafia tersebut                    

 dicelupkan  dalam farafin panas terlebih dahulu untuk mematikan bibit penyakit dan kuman yang menempel. Ikat tali dengan kuat dan usahakan agar mata tunas tetap menyembul.

Untuk menjaga kekeringan sebaiknya diberi naungan. Ciri dari tunas tersebut bisa tumbuh menjadi satu dengan pohon maka warnanya tetep hijau seperti semula.

Dan setelah okulasi berumur ±15hari ikatan dapat dilepas. Batang yang ditempeli tunas        dipotong ±10cm diatas tunas tersebut, lama kelamaan akan kelihatan jelas sebuah titik hijau yakni permulaan tajuk. Tajuk akan tumbuh dengan cepat mencapai ketinggian 1,5 meter. Kemudian setelah tanaman tinggi sebesar pensil dan berkayu keras, puncaknya kita potong/ pangkas hingga tinggi tanaman tinggal 1meter saja dan sudah dapat dipindahkan ke kebun.                                       5

3.      Pilih Ukuran Pohon Yang Sesuai Dengan Ketersediaan Lahan Anda
- Tanamlah pohon jeruk mini untuk anda yang memiliki lahan terbatas dan pilih pot dengan diameter 70cm agar bisa ditanam dalam pot besar atau kalau lahan cukup luas bisa ditanami pohon jeruk jenis yang sesuai dengan yang anda inginkan.

- Beberapa pohon jeruk yang cukup besar bisa dibentuk menjadi sebuah pagar dengan menyesuaikan ukuran pohonnya.

4.      Gali Sebuah Lubang Yang Besar

 - Gali lubang dengan diameter 1meter dan dalamnya sesuaikan dengan ukuran wadahnya.

 - Jangan mengubur puncak akar yaitu peralihan antara batang pohon dengan akar supaya tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

- Tanam pohon sedikit tinggi dari tanah sekitar, guna mengantisipasi adanya penurunan tanah akibat wadah tanaman pembibitan mengandung bahan organik yang akan terurai dan nantinya akan menyebabkan pohon yang ditanam dalam lubang akan turun sehingga puncak akarnya terbenam dalam tanah apabila dari awal pohon tidak ditanam lebih tinggi.

- Tidak lama ujung batang yang telah dipangkas akan bisa tumbuh 3 cabang, akan tetapi kalau lebih dari 3 buah maka kelebihannya harus dipotong dan pemotongan dilakukan setelah pohon menjadi besar.

- Pohon hasil okulasi dalam waktu antara 3-5 tahun sudah memberikan hasil dan pohonnya tidak terlalu tinggi sehingga mudah saat memanen.

5.      Penuhi Lubangnya Dengan Campuran Kompos/Tanah Untuk Pot Dengan Tanah Dari Kebun Anda

6.      Jangan Gunakan Media Tanah Dari Serpihan Daun

Sebab bisa beresiko terjadinya pembusukan akar. Supaya lebih aman biarkan akarnya menyebar selebar dahannya lalu sebarkan media serpihan daun agar bisa bernafas dan tidak lembab setelah disiram.


7.      Siram Pohon Minimal Seminggu Sekali                                                                               

Pada waktu menyiram jangan sampai menggenangi batang akar.

8.      Gunakan Pupuk Yang Sesuai Untuk Menyuburkan Pohon

Pada saat pemupukan bisa digunakan alternatif pupuk organik seperti ampas minyak (mayo), ampas daun teh, ampas dari rempah-rempah,dan dapat pula di pakai air bekas cucian beras atau yang biasa disebut dengan air leri. Jangan menggunakan pupuk kandang berupa tahi ayam agar nantinya jeruk memiliki rasa asam begitupun dengan tahi sapi juga tidak baik. Tanaman jeruk ini juga tidak boleh sembarangan dipupuk, pemupukannya sebaiknya dilakukan setahun sekali.                                      6

9.      Lakukan Pemangkasan Pohon

Pohon jeruk tidak perlu pemangkasan secara rutin hal ini bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering, dan tidak produktif.


Potong jika tumbuh cabang “penghisap”. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak yang seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon, pada pertumbuhan selanjutnya tiap cabang memiliki 3-4 ranting/kelipatannya. Potong saja cabang yang tumbuh dari batang dekat akar,tidak perlu membiarkan tumbuh terus. Pangkas daun yang tumbuh liar yang arah tumbuhnya menyimpang, dahan ini biasanya panjang, lurus, lebih cepat tumbuh dan tidak mengikuti bentuk pohon pada umumnya.Kurangi daun seperlunya kalau pohon sudah terlalu lebat agar sirkulasi udara bisa lebih lancar dan cukup mendapat cahaya. Bekas luka pangkas bisa ditutup dengan fungisida/lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting ke dalam larutan penyeteril seperti klorex/alkohol sebelum melakukan pemangkasan. Ranting yang sakit sebaiknya di bakar atau di tanam dalam tanah agar tidak menular ke ranting pohon yang lainnya.

10.  Pemeliharaan saat berbunga

Pohon jeruk yang berumur 3-5 th akan berbunga untuk pertama kalinya dan kuncup bunga tumbuh dipucuk yang kemudian akan menjadi buah. Untuk menjaga produktivitas pohon maka sebaiknya dipangkas dan kalau pohon benar- benar kuat buahnya dapat dibiarkan tumbuh semuanya.

Induksi pembungaan secara mekanis juga dapat dilakukan diantaranya:

  Pengeratan batang/cabang : mengerat pembuluh floem(kulit pohon) melingkar sepanjang lingkaran pohon sampai kelihatan pembuluh Xylem (kayu pohon).

  Pemangkasan cabang (pruning) : memangkas cabang dan ranting hingga pohon tidak terlalu lebat.                                                                                                                                         

  Pelukaan : melukai pembuluh Floem dengan benda tajam serta bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.

  Pengikatan : mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor hasil fotosintesa pembuluh Floem terhambat.

  Pengeringan (Stressing Air) : mengeringkan lahan hingga waktu tertentu yang kemudian dilakukan pengairan hingga jenuh.




                                                                                                                                                              7


Tanaman yang akan di induksi pembungaannya harus memenuhi beberapa syarat berikut ini diantaranya :

  Tanaman harus sudah melewati vase juvenile ( vegetatif). Saat kritis proses pembungaan terletak pada tahap induksi bunga yaitu saat terjadi transisi dari fase vegetatif ke fase generatif/ reproduktif dan hal ini dipengaruhi oleh varietas dan lingkungan.

  Tidak sedang bertunas dan mata tunas matang fisiologis.

  Tanaman harus sehat dari akar sampai ujung daun agar tahan terhadap cekaman yang kita berikan (stress air, pemangkasan,dll). Hal ini bisa dicapai jika pemberian nutrisi dan pengendalian hama dilakukan sebelumnya secara optimal.

  Lakukan saat buah tidak terlalu lebat.

Untuk menghasilkan buah yang lebat tanaman menghabiskan sangat banyak energi sehingga             ranting tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam membentukorgan generatif. Jika dipaksa    dipacu pembungaannya tanaman justru akan merana bahkan mati, oleh karenanya saat berbuah lebat hendaknya dilakukan penjarangan agar energi untuk pertumbuhan

buah seimbang dengan energi untuk menghasilkan tunas generatif.

  Tersedia pengairan.Masa Stressing air yang optimal mengakibatkan akumulasi energi pada mata tunas selanjutnya energi tersebut digunakan untuk pertumbuhan vegetatif (pertunasan) dan pembungaan pada saat lahan dipasok air yang cukup melalui hujan dan irigasi. Munculnua bunga di dukung oleh kondisi lingkungan yang optimum termasuk air agar bunga dapat berkembang menjadi buah. Oleh karena itu jika setelah pembungaan tidak ada pasokan air hujan maka proses pembuahan mengalami kegagalan.

11.  Penjarangan Buah

Pada saat pohon jeruk berbuah lebat perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan, bobot buah serta kualitas buah seperti memiliki ukuran yang besar dan memiliki cita rasa yang enak. Buah yang dibuang meliputibuah yang sakit, tidak terkena sinar matahari (dalam kerimbunan daun) dan kelebhan buah dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung buah dalam satu tangkai utama dan sisakan hanya 2-3 buah saja.

12.  Petik Buah Setelah Benar-Benar Matang                                                                            

Pemetikan buah jeruk dilakukan ketika jeruk benar-benar matang dan tidak berwarna kehijauan karena setelah dipetik jeruk tidak akan bisa matang oleh karenanya untuk mendapatkan hasil yang optimal serta rasa yang manis tunggulah buah matang baru dipetik.




                                                                                                                                       8


֎ Tanah yang baik untuk budidaya jeruk dan penyiangan


           Tanah yang baik untuk budidaya jeruk adalah tanah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27 %, debu 25-50 % dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara yang baik. Jenis tanah andosol dan latosol sangat cocok untuk budidaya tanaman jeruk.


PENYIANGAN

           Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga harus dilakukan penyiangan.


֎ Penggunaan pestisida organik


          Pada penggunaan pestisida jenis BACILLUS THURINGIENSIS” Obat dicampur dengan air denga perbandingan 1:1000 yang artinya pada pemakaian 1 gelas pupuk di campur dengan 1000 gelas air. Pemakaiannnya pada waktu senja karena dia takut dengan sinar matahari dan jika terkena sinar matahari dia akan mati sebelum bisa membunuh serangga.

Pada makaian minyak goreng/ minyak kelapa sawit 1:200-500.Bisa juga dengan menggunakan bawang putih,cabe, dan sereh yang dimasak dan airnya digunakan untuk menyemprot agar tidak ada seranggga yang tumbuh di pohon jeruk tersebut. Sistem penyemprotan juga bisa dilakukan dengan  tumpang sari agar serangga takut untuk mendekati dan hinggap di pohon jeruk. Sebaiknya penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas dan buang bagian yang sakit.

Efek yang diberikan dari penyemprotan hama tersebut adalah ham akan diare dan secara lambat laun akan mati.Dan penggunaanya di semprotkan pada waktu ada hama saja.Jangan menggunakan jenis obat yang anorganik/yang berasal dari bahan-bahan kimia yang nantinya akan berdampak buruk bagi kesehatan seperti penyakit saraf,kangker,tumor, ginjal dll. Jadi sangat dianjurkan penggunaan pupuk,obat penyemprot hama dan penanaman secara organik demi kelestarian lingkungan dan menjaga kesehatan serta menghasilkan buah yang higienis.


֎ Mengenal jenis hama dan penyakit pada pohon jeruk : 


Hama pada tanaman jeruk :


(1)   Kutu Loncat (Diaphorina Citri)

Bagian yang diserang = tangkai, kuncup daun, tunas & daun muda.

Gejala                         = tunas keriting, tanaman mati.

(2)   Kutu Daun (Toxoptera Citrus Aurantii, Aphis Gossypii)

Bagian yang diserang = daun muda

Gejala                         = Daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.

(3)   Ulat Peliang Daun (Phyllocnistis Citrella)

Bagian yang diserang = daun muda

Gejala                           = alur melingkar transparan/keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung dan rontok.

(4)   Tongan ( Tenuipalsus sp, Eriophyes Sheldoni Tetranychussi)

Bagian yang diserang = tungkai, daun & buah.

Gejala                         = bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak                kuning/coklat pada daun.

(5)    Penggerek Buah ( Citripestis Sagittiferella)

Bagian yang diserang = buah

Gejala                         = Terdapat lubang yang mengeluarkan getah pada buah.

                                                                                                                                                              9

(6)   Kutu Penghisap Daun ( Helopeltis Antonii)

Bagian yang diserang = daun

Gejala                         = bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna yang lebih terang pada tunas & buah muda. Bercak disertai keluarnya cairan buah yang menjadi nekrosis.

(7)   Lalat buah ( Dacus sp)

Bagian yang diserang = buah yang hampir masak

Gejal                           = Lubang kecil dibagian tengah, buah gugur, serta terdapat belatung kecil-kecil di bagian dalam buah.

(8)   Kumbang Belalai (Maeuterpes Dentipes)

Bagian yang diserang = daun tua pada ranting-ranting dahan bagian bawah.

Gejala                         = daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.

 

Jenis penyakit pada tanaman jeruk :


(1)   CVPD

Gejala      = daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah        

 orange.

Penyebab = Bacterium Like Organism dengan ukuran vektor kutu loncat Diaphorina Citri.

(2)   Embun Tepung

Gejala      = tepung berwarna putih di daun & tangkai muda.

Penyebab = jamur Odidium Tingitanium

(3)   Busuk Buah

Gejala      = terdapat tepung-tepung padat berwarna hijaukebiruan pada permukaan kulit.

Penyebab = Penicillium sp, Phytophtora Citriphora, Botryodiplodia The Obromae.

(4)   Busuk akar & pangkal batang

Gejala      = Tunas tidak segar dan tanaman kering.

Penyebab = jamur Phyroptthoran








                                                                                                                                                            10


BAB III


PENUTUP


           Penanaman Pohon bisa dilakukan dengan cara organik maupun anorganik. Karena akhir-akhir ini masyarakat banyak yang terkena dampak secara tidak langsung dari penanaman sumber makanan secara anorganik yang pengolahannya banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang sangat mengancam bagi kesehatan masyarakat seperti penyakit kangker,tumor ginjal, saraf, dll. Oleh karena itu kami berharap masyarakat setelah membaca karya ilmiah ini tersadar akan pentingnya menjaga kesehatan serta cermat dalam mengkonsumsi sumber makanan dan sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi sumber makanan organik. Salah satunya dibahas diatas tentang penanaman pohon jeruk secara organik dimana hasil buah rasa dan bentuk juga tidak kalah dengan jeru hasil tanaman anorganik. Begitupun proses penanamannyapun juga sederhana, hemat dan juga bisa memanfaatkan limbah dapur sebagai pupuk alami. Begitupun dengan insektisida juga bisa dibuat dari rempah-rempah yang terbilang hemat dan mudah didapat,sehingga buah yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi karena proses penanaman dan perawatannya secara organik yang kaya akan manfaat dan gizi.

           Demikan karya ilmiah ini saya buat semoga bermanfaat bagi masyarakat serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Dan setelah membacanya saya berharap masyarakat bisa lebih cermat dalam memilih cara penanaman dan pemeliharaan tanaman untuk menjaga kelestarian alam, tanah, dan lingkungan sekitar.

          Begitupun penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun amatlah saya harapkan demi penyempurnaan karya ilmiah selanjutnya.

Semoga bermanfaat dan terimakasih.






                                                                                                                          

                                                                                                                    

                                                                                                                          Neihu, 19 Agustus 2015

         



                                                                                                                                     Penulis










                                                                                                                                                            11                                                                                                                          DAFTAR PUSTAKA






   Diskusi Tentang kapan Saatnya Memetik Jeruk Limau.


   Ir.H.Rahmat Rukmana(2005). JERUK BESAR,Potensi dan Prospeknya.Yogyakarta:Kanisius. p. 28. ISBN 979-21-0435-6.

   Https://id.m.wikipedia.org>wiki>jeruk





































                                                                                                                                                         




                                                                                                                                                            13

                                                                                                                                                       LAMPIRAN




Berikut adalah lampiran/dokumentasi selama pelatihan tanaman organik di Beito, Taiwan pada tanggal 2 agustus 2005.     





 



















                                                                                                                                                          







                   




                                                                                                                                                           








                                                                                                                                                   

Tidak ada komentar: