Taipei-Kemeriahan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tak hanya dirasakan warga negara Indonesia yang berada di tanah air. Moment bersejarah tersebut juga dirayakan oleh para Buruh Migran Indonesia (BMI) di Taiwan. Himpunan Mahasiswa UT Taiwan (Himmas UT Taiwan) bekerja sama dengan National Taiwan Museum menghelat acara yang bertajuk “Indonesian National Day Culture and Art Festival”. Acara diselenggarakan pada Minggu (20/8/17) di halaman National Taiwan Museum.
Acara diawali dengan karnaval kebudayaan yang diikuti oleh Singo Barong Taiwan dan pekerja migran Indonesia yang mengenakan berbagai macam budaya adat dari seluruh penjuru tanah air. Keanekaragaman budaya Indonesia mencuri perhatian penonton sepanjang jalan dari Taipei Main Station menuju gedung museum. Dengan berjalan tertib dan teratur peserta karnaval meninggalkan TMS pukul 09.50 waktu setempat menuju gedung museum.
Setibanya di halaman museum, rombongan karnaval melakukan serangkaian acara ceremonial dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya , pemotongan tumpeng simbol perayaan HUT RI oleh ketua Himmas dan Perwakilan sekaligus pemilik Brilliant Time, Mr. Chang. Dalam sambutannya Sdri. Kartini selaku ketua Himmas Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pagelaran kebudayaan Indonesia ini.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan Parade Budaya ini. Dengan dilaksanakan parade ini semoga kian menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air bagi warga Indonesia meskipun berada di negeri orang.”
Acara dimeriahkan dengan atraksi memukau Singo Barong Taiwan dengan tarian Dadak Merak dan jatilan, persembahan Tari tradisional oleh UT Dancer, lomba perayaan kemerdekaan, aksi pencak silat, dan peragaan busana daerah, fashion show oleh model Dewins Humaira. Selain pertunjukan di atas panggung, Himmas UT Taiwan juga menyediakan stand kebudayaan yang menyediakan batik khas Indonesia, foto-foto president RI sejak pemerintahan Presiden Soekarno hingga presiden Joko Widodo, tempat-tempat pariwisata di Indonesia, dan alat musik tradisional Indonesia. Para pengunjung begitu antusias ingin tahu lebih banyak tentng kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam. Nampak beberapa orang diantaranya bersedia memakai sarung, baju koko, peci, dan berbagai pakaian khas lainnya. Tak hanya warga Negara Indonesia (WNI), tetapi juga penduduk lokal dan turis mancanegara yang datang ke stand kebudayaan tersebut.
Perwakilan National Taiwan Museum, Ms. Emily mengatakan, pihaknya sangat kagum dengan kesolidan dan kerja keras seluruh panitia dan semua rekan hingga terselenggaranya Parade Budaya tersebut, ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pengisi acara dan seluruh rekan-rekan BMI di Taiwan.
“Sebuah kehormatan bagi saya bertemu dan dapat bekerja sama dengan team yang luar bisa yaitu para mahasiswa UT Taiwan dan rekan-rekan BMI di Taiwan. Kami--warga Taiwan--sangat kagum pada seni dan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.”
Acara dipandu oleh duo MC Setyana dan Santy Dewins. Parade budaya tahun ini merupakan kali kedua kerja sama pihak museum dengan organisasi mahasiswa Universitas Terbuka di Taiwan dalam merayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Acara yang didukung oleh National Taiwan Museum, Perpustakaan Brilliant Time, Dewins Humaira, dan TLAM berlangsung meriah dan lancar meskipun di bawah teriknya sinar matahari. Berada di tengah-tengah acara tersebut seolah tengah di tanah air, terbawa suasana kebudayaan, seni dan adat istiadat yang identik dirayakan pada Pesta Rakyat guna memperingati hari tujuh belas Agustus. Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman pemenang lomba peragaan busana adat nasional. Juara pertama diraih oleh pasangan adat yang mengenakan busana adat Lampung. Pasangan pengantin yang mengenakan adat Lampung ini nampak megah dengan mahkota Siger keemasan yang dikenakan pengantin wanita. Juara dua diraih pakaian adat minang dari Sumatera Barat, sedangkan untuk juara tiga yaitu peserta mengenakan pakaian adat Sunda, Jawa Barat. Masing-masing juara mendapatkan hadiah piala dan bingkisan menarik dari Himmas UT Taiwan. Sedangkan kepada seluruh peserta yang mengikuti lomba peragaan buasana adat mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai apresiasi telah mengikuti parade budaya dan ikut mengenalkan busana adat Indonesia ke khalayak ramai. Acara ditutup dengan penyerahan hadiah dan sesi photo bersama seluruh peserta lomba pakaian adat, dewan juri, panitia, dan suruh pengurus Himmas UT Taiwan. Semoga di tahun akan datang terselenggara kembali acara peringatan HUT RI yang jauh lebih meriah.
Para peserta lomba peragaan busana |
Anggota Pencak Silat Tapak Suci Taiwan |
Singo Barong Taiwan |
Dewan juri peragaan busana adat |
Penonton yang memadati halaman gedung Museum |
Pengurus Himmas Periode 2017-2018 |
Pengunjung stand pameran kebudayaan |
Pemenang Lomba busana adat: 1.Daerah Lampung, 2.Sumatera Barat, 3.Jawa Barat |
Penulis: Etik Nurhalimah (Divisi Media Informasi dan Komunikasi 1)
Editor: Ike Lindiyani (Sekretaris 1)
Dokumentasi: Crew Himmas UT Taiwan