Pertukaran persahabatan dan berbagi pengetahuan budaya "Bersama Mahasiswa dan Profesor dari University Of California,Barkely(MBA Program) Amerika Serikat"
Taoyuan, 5 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat jalinan persahabatan lintas budaya dan membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika kehidupan para pekerja migran di Taiwan, HIMMAS UT Taiwan berkesempatan menghadiri kegiatan Pertukaran Persahabatan dan Berbagi Pengetahuan Budaya yang diinisiasi oleh Pusat Layanan Imigran Yayasan Xinxin.
Kegiatan ini dihadiri oleh delegasi dari University of California, Berkeley, khususnya dari program MBA (Master of Business Administration), yang terdiri dari mahasiswa dan profesor yang tengah melakukan kunjungan studi ke Asia Timur. Dalam kegiatan ini, HIMMAS UT Taiwan diwakili oleh Saudari Yun Putri Sarah, selaku Ketua Divisi Humas HIMMAS UT Taiwan.
Menyatukan Dunia Akademik dan Realitas Sosial
Kegiatan berlangsung dalam suasana yang hangat dan inklusif. Berlangsung di pusat layanan imigran di Taoyuan, acara ini menjadi panggung penting untuk menyatukan dunia akademik dengan realitas kehidupan sehari-hari para pekerja migran asing, khususnya dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam, yang bekerja di sektor industri dan perawatan di Taiwan.
Saudari Yun Putri Sarah, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa kehadiran HIMMAS dalam forum ini bukan hanya sebagai representasi organisasi mahasiswa, tetapi juga sebagai wujud kepedulian intelektual terhadap isu-isu sosial yang dihadapi oleh para buruh migran Indonesia di luar negeri.
“Kami percaya bahwa mahasiswa, di mana pun berada, memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk menjadi jembatan antara wacana global dan realitas lokal. Dalam acara ini, kami tidak hanya belajar tentang budaya orang lain, tapi juga berkesempatan memperkenalkan kekayaan budaya dan semangat perjuangan para pekerja migran Indonesia kepada dunia,” ujarnya.
Pertukaran Budaya, Dialog Kesetaraan
Acara berlangsung dengan berbagai sesi dialog terbuka, pertunjukan budaya, serta diskusi mendalam mengenai pengalaman kerja, tantangan adaptasi, hingga harapan masa depan dari para pekerja migran. Mahasiswa dari Berkeley terlihat antusias mendengarkan kisah-kisah personal yang penuh perjuangan dan ketabahan, yang selama ini jarang terdengar di ruang-ruang akademik internasional.
Pihak tuan rumah, Yayasan Xinxin, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan kesadaran global tentang pentingnya menghargai hak, martabat, dan kontribusi para pekerja migran di dunia modern. Dengan mempertemukan mereka yang belajar teori di bangku kuliah dan mereka yang menghadapi kenyataan di lapangan, diharapkan tercipta empati dan pemahaman lintas batas.
Harapan akan Kolaborasi Berkelanjutan
Sebagai bentuk kolaborasi pertama yang melibatkan HIMMAS UT Taiwan dan institusi pendidikan internasional, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperluas jejaring global dan menyuarakan isu-isu diaspora Indonesia ke ranah internasional.
HIMMAS UT Taiwan mengapresiasi undangan dan kesempatan yang diberikan, serta menyatakan komitmennya untuk terus aktif dalam kegiatan-kegiatan lintas budaya, sebagai bagian dari misi mahasiswa diaspora dalam membangun dunia yang lebih adil, terbuka, dan saling menghargai.
“Kami berharap, kolaborasi seperti ini tidak berhenti di sini. Semangat solidaritas dan saling belajar ini harus terus tumbuh, agar suara para pekerja migran tidak hanya terdengar di komunitas lokal, tetapi juga menggema hingga ke ruang-ruang pengambilan kebijakan global,” tutup Yun Putri Sarah.
🌐 Catatan Penulis:
Sebagai organisasi mahasiswa yang mewakili WNI diaspora di Taiwan, HIMMAS UT Taiwan percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, melainkan juga tentang kepekaan sosial. Pertemuan seperti ini membuktikan bahwa dialog antarbangsa bisa menjadi jalan menuju pemahaman dan perubahan. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak ruang perjumpaan antarbangsa, yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Komentar