![]() |
Suasana ujian di Kota Taipei |
Minggu pada 7 dan 14 Mei 2017, Universitas
Terbuka Taiwan (UT -Taiwan) melaksanakan Ujian Nasional (UAS) semester pertama di tahun
ajaran 2017. Seperti biasa ujian dibagi menjadi dua tempat. Wilayah Taipei
dengan peserta ujian 174 mahasiswa dilaksanakan di gedung Guangian Road,
Zhongzheng District dan ISOHO, 6F No. Chongqing South Road, Taipei City. Sedangkan
untuk wilayah Tainan ujian diikuti oleh 29 mahasiswa yang bertempat di Hotel
Dinasty, No.46. Ujian dimulai pukul 09.00--18.00, para peserta melaksanakan UAS dengan penuh semanagat dan tertib.
Hadir juga pengawas perwakilan dari UT pusat , Ibu Rini Dwiyani Hadiwidjaja,
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Beliau hadir untuk memantau langsung
pelaksaan ujian nasional.
Keterbatasan waktu untuk bekerja tak
menyurutkan semangat bagi mahasiswa UT Taiwan, yang mayoritas berprofesi sebagai
Buruh Migran Indonesia (BMI), untuk
berlomba dalam meraih prestasi dan menyelesaikan pendidikan di bangku
perkuliahan. Ini terbukti dari perjuangan yang harus ditempuh dalam mengikuti
proses belajar di UT Taiwan. Saat mengikuti kelas online, Santy, mahasiswa
fakultas Sastra Inggris semester dua
rela belajar di kamar mandi, karena
ia tidur sekamar dengan pasien yang
dijaga. Saat berlangsung kelas, pasien sudah tidur dan lampu telah dimatikan. Sehingga
alternative yang harus ditempuh yaitu belajar di kamar mandi. Sedangkan tak
sedikit dari mahasiswa yang tinggal di daerah luar Taipei rela merogoh kocek dengan nominal yang besar
untuk biaya transportasi guna menghadiri kelas Tatap Muka (TTM) yang
diadakan setiap dua kali dalam satu
semester. Perjuangan mereka demi melakukan perubahan di masa depan, agar kelak
pulang ke tanah air tidak hanya membawa penghasilan dan modal, tetapi juga ilmu dan gelar sarjana. Mereka
ingin menjadi kebanggaan orangtua sekaligus membuktikan bahwa BMI juga
berwawasan luas dan melek pendidikan.
Pada
hakikatnya “Pendidikan memanusiakan manusia” yang berarti suatu proses atau
tindakan untuk maju dan belajar dari sesuatu yang tidak tahu menjadi tahu.
Pendidikan sejatinya juga dapat mencetak generasi unggulan di masa depan. Selain
itu pendidikan juga dapat menjadikan manusia seutuhnya. Dalam artian manusia
mahluk ciptakan Tuhan yang paling sempurna, tentu sebuah kebahagiaan utama
tatkala manusia dapat menjadi lebih terdidik, lebih bermartabat, lebih cerdas,
lebih sukses, sehingga lebih baik kehidupannya.
Kesan haru dan bangga juga diungkapkan oleh
beberapa mahasiswa yang diwawancarai oleh devisi Media, di antara Ria,
mahasiswa sastra Inggris menuturkan sejak bergabung menjadi mahasiswa
UT-Taiwan, ia tak lagi membuang waktu liburnya dengan sia-sia.
“Semenjak saya bergabung di UT-Taiwan, waktu
libur saya pergunakan untuk sekolah dan belajar bersama teman-teman yang lain,”
ungkap Ria.
Menjadi mahasiswa UT - Taiwan memang dituntut
untuk mandiri dalam segala hal. Baik itu dalam bidang belajar, pengembangan
pengetahuan, serta praktik dan penerapan ilmu yang diperoleh dalam bidang usaha
dan kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa moment yang berhasil
didokumentasikan saat pelaksanaan UAS 2017.
![]() |
Ruang ujian
2, di wilayah Taipei. Photo. Bapel.dok
|
![]() |
Suasana ujian
di Tainan, photo. Rahayu dok
|
![]() |
Suasana
ujian di Tainan, photo. Rahayu.dok
|
![]() |
Suasana
santai mahasiswa Manajemen 9.
|
Di Tulis :
Etik Nurhalimah (Devisi Media, Komunikasi dan publikasi)
Editor :
Dewi Susanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar